Showing posts with label Gubernur. Show all posts
Showing posts with label Gubernur. Show all posts

Sunday, March 19, 2017

Biografi Lengkap Ahok Basuki Tjahaja Purnama

Biografi Lengkap Ahok Basuki Tjahaja Purnama

Biografi Lengkap Ahok Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama
Profil dan Biografi Lengkap Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan panggilan Ahok , merupakan Gubernur DKI Jakarta, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta pada 14 November 2014, ia secara resmi diumumkan menjadi Gubernur  DKI Jakarta pengganti Joko Widodo.

Ahok merupakan warga Negara Indonesia dari etnis Tioghoa , ia juga pemeluk agama Kristen Protestan pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014 mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur.

Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama, Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada 10 September 2014, Basuki memutuskan keluar dari Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada. Partai Gerindra mendukung RUU Pilkada sedangkan Basuki dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada Pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, Basuki menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Basuki melanjutkan jabatannya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta tanpa dukungan partai (independen)  hingga pun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014.

Latar belakang dan keluarga Ahok

Basuki adalah putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Ia lahir di Belitung Timur, Bangka Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. Basuki memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama (dokter PNS dan Bupati di Kabupaten Belitung Timur), Fifi Lety (praktisi hukum), Harry Basuki (praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan). Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).

Ahok dan Istri (Veronica Tan )
Ahok dan Istri (Veronica Tan ) 

Masa kecil Basuki lebih banyak dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, hingga selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama. Setamat dari sekolah menengah pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Di Jakarta, Basuki menimba ilmu di Universitas Trisakti dengan jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral. Selama menempuh pendidikan di Jakarta, Ahok diurus oleh seorang wanita Bugis beragama Islam yang bernama Misribu Andi Baso Amier binti Acca. Setelah lulus dengan gelar Insinyur Geologi, Basuki kembali ke Belitung dan mendirikan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah pada tahun 1989.

Ahok dan Keluarga
Ahok dan Keluarga 

Pendidikan  Ahok Basuki Tjahaja Purnama

Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Basuki melanjutkan studinya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Karier bisnis Ahok Basuki Tjahaja Purnama

Pada tahun 1992 Basuki mengawali kiprahnya di dunia bisnis sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Pada tahun 1995, Basuki memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya.Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Pada akhir tahun 2004, seorang investor Korea berhasil diyakinkan untuk membangun Tin Smelter (pengolahan dan pemurnian bijih timah) di KIAK. Investor asing tersebut tertarik dengan konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf internasional di KIAK

Basuki menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeenner.

Nama panggilan "Ahok" berasal dari ayahnya.Mendiang Indra Tjahja Purnama ingin Basuki menjadi seseorang yang sukses dan memberikan panggilan khusus baginya, yakni "Banhok". Kata "Ban" sendiri berarti puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar.Bila digabungkan, keduanya bermakna "belajar di segala bidang." Lama kelamaan, panggilan Banhok berubah menjadi Ahok.
Penghargaan
Basuki memperoleh penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari unsur penyelenggara negara dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, pada tanggal 1 Februari 2007. Ia dinilai berhasil menekan semangat korupsi pejabat pemerintah daerah, antara lain dengan tindakannya mengalihkan tunjangan bagi pejabat pemerintah untuk kepentingan rakyat, yaitu untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat Belitung Timur. Ia juga terpilih menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia, yang dipilih oleh Tempo.

Basuki kembali mendapat penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award, yang diterimanya pada tanggal 16 Oktober 2013. Ia mendapat penghargaan ini karena usahanya membuka laporan mata anggaran DKI Jakarta untuk dikaji ulang.

Anugerah Seputar Indonesia (ASI) 2013 memberikannya gelar Tokoh Kontroversial.
Kontroversi

Dalam kariernya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki telah memicu berbagai macam kontroversi yang kebanyakan disebabkan oleh pernyataannya. Beberapa di antaranya adalah kontroversi lahan Rumah Sakit Sumber Waras, penertiban Kalijodo, tuduhan mencap warga sebagai "komunis", penggunaan kata-kata kasar, dan pernyataannya terkait dengan "dibohongi pake surah Al-Maidah 51" yang memicu tanggapan keras berupa rangkaian Aksi Bela Islam.

Nama Lengkap
Basuki Tjahaja Purnama
Lahir
29 Juni 1966 (umur 50), Manggar, Belitung Timur
Partai politik
PPIB (2004–08)
P. Golkar (2008–12)
P. Gerindra (2012–14)
Suami/istri
Veronica Tan, S.T.
Alma mater
Universitas Trisakti
STIE Prasetiya Mulya


Wednesday, October 19, 2016

Biografi Lengkap Muhammad Zainul Majdi - Gubernur Nusa Tenggara Barat

Muhammad Zainul Majdi

Nama Lengkap : Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A
Profesi : Gubernur Nusa Tenggara BaratTempat Lahir : Jakarta, Indonesia
Tanggal Lahir : 31 Mei 1972
Tempat Lahir : Pancor, Selong Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Alma Mater : Universitas Al-Azhar Kairo
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Istri  :  Hj. Robiatul Adawiyah - Erica Panjaitan

Biografi Lengkap Muhammad Zainul Majdi - Gubernur Nusa Tenggara Barat
 Muhammad Zainul Majdi - Gubernur Nusa Tenggara Barat 

Biografi Muhammad Zainul Majdi


Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A  Merupakan Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018. Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.

Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).

TGH. Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain .

Pada tahun 1997 Majdi menikah dengan Hj. Robiatul Adawiyah, SE, putri KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, pemimpin Ponpes As-Syafiiyah, Jakarta. Pernikahan cucu ulama besar di NTB TGH. KH. Zainuddin Abdul Majid dan cucu ulama besar kharismatik Betawi itu telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad Rifki Farabi, Zahwa Nadhira, Fatima Azzahra dan Zayda Salima.

Pada tanggal 31 Mei 2013, Zainul Majdi mengajukan berkas permohonan talak terhadap istrinya Rabiatul Adawiyah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dengan nomor perkara 1409/pdt.G/2013/PA.Jaksel, dan akan disidangkan mulai bulan Juli. Istri TGH M Zainul Majdi saat ini adalah ibu Erica Panjaitan dan telah dikaruniai seorang putri, Azzadina Johara Majdi

PENDIDIKAN

Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat "Jayyid Jiddan".

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima. Judulnya, "Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat" di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.

PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Tahun 2009Bersamaan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Rabu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi diberikan penghargaan sebagai Gubernur Termuda di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia. Pada saat dilantik sebagai Gubernur NTB, 17 September 2008, Majdi berusia 36 tahun tiga bulan 17 hari. Gubernur termuda sebelumnya adalah Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin berusia 36 tahun lima bulan pada saat dilantik Maret 2006.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H.M. Zainul Majdi menerima Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala yang merupakan penghargaan atas jasa-jasanya dalam pembangunan Bidang Kesehatan. Penghargaan tersebut diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gubernur NTB H.M. Zainul Majdi pada peringatan Hari Kesehatan Nasional di Jakarta, Jumat (19/12/). Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur NTB karena dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan bidang kesehatan di daerahnya yang ditunjukkan dengan program revitalisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puksesmas) dan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin di luar Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

Tahun 2010Dipenghujung tahun 2010 ini Provinsi NTB banjir Prestasi pembangunan. Setelah sehari sebelumnya, Kamis, (2/12/2010) Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi,MA., menerima penghargaan The Best Province Tourism Develovment dengan dikukuhnya NTB sebagai Provinsi Pengembang Pariwisata Terbaik versi ITA di Metro TV,

Penghargaan yang tidak kalah bergengsinya kembali diterima gubernur termuda di Indonesia itu, Jumat, (3/12/2010) berupa penghargaan di Bidang Pangan dari Presiden RI atas Prestasi meningkatkan produksi Padi (P2BN) lebih dari 5 pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Berbagai prestasi tersebut membuktikan bahwa kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di Provinsi NTB telah memberikan dampak yang nyata ditengah-tengah masyarakat. Pada tahun sebelumnya, NTB berhasil mencatat peningkatan produksi padi tertinggi di Indonesia yang mencapai 14,7 pada periode (2007-2008). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Pukul.09.00 WIB

Tahun 2011GUBERNUR Nusa Tenggara Barat (NTB), M. Zainul Majdi berhasil meraih penghargaan untuk kategori The Best Dedicated Governor in Developing of MICE Industry atau kepala daerah yang berdedikasi dan berinovasi dalam mengembangkan industri Meeting, Incentive, Conference & Exhibition (MICE) di Indonesia. “Selain itu, Zainul dinilai memiliki visi pembangunan pariwisata dan MICE yang jelas serta giat mendorong seluruh komponen masyarakat, keberhasilan dalam meningkatkan jumlah wisatawan, keberanian tampil menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan berbagai event baik nasional maupun internasional yang diselenggarakan di daerahnya, membangkitkan seni dan budaya masyarakat baik dalam bentuk pembinaan (sanggar) maupun memberikan ruang terhadap eksistensi seni dan budaya masyarakat,”

Tahun 2012'Wakil Presiden RI Boediono didampingi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menganugrahkan penghargaan kepada Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi sebagai pembina Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-Mpd) Terbaik dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)'. Pengahargaan yang diserahkan di hotel Sahid Jakarta Selasa , 27/3/2012 itu, karena Gubernur yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang ini dinilai memiliki prestasi yang membanggakan dalam pembinaan kemitraan PNPM tingkat provinsi. Usai menerima anuherah, gubernur menjelaskan, anugerah tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas kerja keras masyarakat di NTB dalam mengembangkan program PNPM. Ia berharap kedepan prestasi ini dapat terus ditingkatkan. “Sebenarnya ini adalah hasil kerja masyarakat kita yang dinilai berhasil secara nasional, kami sangat bersyukur sekali,” ujar gubernur kepada sejumlah awak media.

Di Istana Negara Jakarta, Senin 13 Agustus 2012 siang, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi menerima penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono. Penghargaan Bintang Maha Putra Utama merupakan penghargaan yang diberikan kepada putra-putri terbaik negeri ini yang telah berjasa sangat luar biasa diberbagai bidang yang bermanfaat bagi keutuhan, kelangsungan dan kejayaan bangsa dan Negara, serta peran yang bersangkutan dalam pembangunan berbagai bidang pembangunan. Gubernur NTB dinilai telah berkontribusi dan berprestasi dalam pembangunan bidang koperasi dan usaha kecil, yang patut ditiru oleh daerah-daerah lainnya di Indonesia. Di antarake-16 penerima penghargaan tersebut, antara lain empat penghargaan Bintang Maha Putra diberikan kepada Endang Rahayu Sedyaningsih (almarhum) bekas Menteri Kesehatan RI berupa Bintang Maha Putra Adipradana, dan Bintang Maha Putra Utama kepada Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi (Gubernur NTB), Widjajono Partowidagdo (almarhum) bekas Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral) dan Made Mangku Pastika (Gubernur Bali), serta penghargaan Bintang Jasa Utama kepada 3 orang, Bintang Jasa Pratama kepada 2 orang, Bintang Jasa Nararia kepada 5 orang dan Bintang Budaya Parama Dharma kepada 2 orang.