Saturday, March 5, 2016

Hati-hati !! Keseringan tidur Setelah Ashar Bisa Sebabkan Gila atau Bodoh

TribunRakyat - Sudah sekian lama saya mencari sumber yang terpercaya yang mengulas masalah tidur pada sore hari selepas Solat Ashar.  Mungkin tidak ada begitu banyak sumber yang mengulasnya secara detail dan gamblang masalah ini, disamping dari sisi medis belum ada penelitian besar juga di sisi agama tidak ada jawaban yang secara jelas. Dari kedua data diatas saya hanya menemukan hal-hal bisa digunakan sebagai sumber sebagai berikut :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)

Tidur sianglah kalian, sebab setan itu tidak tidur siang. (Hadis hasan. Lihat ash-Shahihah, no. 1647, Shahihul Jami’, no. 4431)

Hati-hati !! Keseringan tidur Setelah Ashar Bisa Sebabkan Gila atau Bodoh


A. Tidur Sore Menurut Ilmu Agama
Bagaimana hukumnya tidur setelah (waktu) ashar? Sebagian ulama memakruhkan berdasarkan hadits dho'if (lemah) dari Ibnu Hibban, yaitu : "Barangsiapa yang tidur setelah ‘Ashar, lalu akalnya dicuri (hilang ingatan), maka janganlah sekali-sekali ia mencela selain dirinya sendiri."
Tidur siang digolongkan menjadi tiga macam : khuluq, khuruq, dan humuq.

    Khuluq adalah tidur di tengah hari. Disebut khuluq (ahklak) karena itu adalah kebiasaan Rasulullah SAW yang mana disunahkan tidur pada waktu ini dengan maksud agar malam tidak mengantuk saat berqiyamullail.
    Khuruq adalah (perusak) adalah tidur di waktu dhuha.
    Humuq (kebodohan) adalah tidur di waktu ashar.

Pepatah arab mengatakan, “sesungguhnya tidur di waktu dhuha adalah dapat menyebabkan kemalasan bagi para pemuda, tidur ashar dapat menimbulkan gila”.

B. Tidur Sore Menurut Psikologis
Tidur sore dapat mengganggu bioritme manusia normal, yang memicu perubahan negatif dalam hormon. Karena proses bangun setelah tidur sore sendiri membebankan stres tertentu pada tubuh, ini kemudian dapat mempengaruhi kadar gula darah, dan mungkin memprovokasi diabetes.
Dan juga sinar ultraviolet saat matahari mengarah tenggelam tidak baik untuk syaraf diam.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Livescience, sleep specialists dari Leiden University Medical Center, Belanda telah mempelajari hampir 27.000 pria dan wanita berkebangsaan Cina. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidur siang lebih dari satu jam sehari, jauh lebih mungkin untuk mengalami gangguan metabolisme.

Penelitian yang dipublikasikan dalam the journal Sleep Medicine mengatakan bahwa tidur siang memiliki efek yang berbeda pada tubuh, tergantung dari lamanya tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur siang lebih lama berhubungan dengan peningkatan risiko gula darah tinggi dan diabetes. Sementara, tidur siang yang singkat sekitar 30 menit akan membuat kadar gula darah rendah.

“Temuan ini mungkin memiliki implikasi penting bagi orang-orang yang teratur tidur siang. Tidur siang mungkin berguna bagi individu tertentu, tetapi tidur siang tidak boleh terlalu lama,”ujar seorang peneliti dari Leiden University Medical Center, Eliane Lucassen, dikutip Newsmaxhealth.

Pada studi sebelumnya, para peneliti mengatakan bahwa diabetes dapat disebabkan oleh terlalu sebentar atau terlalu lama tidur di malam hari. Akibatnya menurut Lucassen, orang yang tidur siang lebih lama mungkin akan kurang tidur di malam hari, dan hal tersebut meningkatkan risiko diabetes. Tidur siang lebih laam juga bisa mengganggu siklus 24 jam yang mempengaruhi produksi insulin.

Penelitian lain mengenati tidur sore menyimpulkan

Penelitian menemukan bahwa orang yang tidur satu jam atau lebih di siang hingga sore hari, antara pukul satu hingga enam petang, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi hingga 30 persen. Peningkatan risiko kematian ini diketahui berkaitan dengan penyakit paru-paru seperti bronchitis, emphysema, dan pneumonia.

Orang dewasa yang sering tidur siang hingga sore hari lebih berkemungkinan meninggal akibat sakit paru-paru sekitar 2,5 kali lipat dibandingkan dengan orang dewasa yang tak pernah tidur siang, seperti dilansir oleh Daily Mail (12/04).

Peneliti menjelaskan bahwa tidur siang dan sore hari bisa memicu peradangan dalam tubuh. Meski begitu, penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemology ini juga menunjukkan bahwa sering tidur di siang dan sore hari merupakan salah satu pertanda bahwa seseorang memiliki masalah dengan paru-parunya.

Hasil penelitian ini didapatkan para ahli di Cambridge setelah mengamati 16.000 warga Inggris selama 13 tahun. Hasilnya mereka menemukan bahwa orang yang sering tidur sore mengalami peningkatan risiko kematian hingga 14 persen. Namun jika mereka tidur lebih dari satu jam di sore hari, risiko naik hingga 32 persen.

Sebelumnya penelitian di China juga menemukan bahwa orang yang tidur di sore hari, tepatnya setelah makan siang lebih dari 30 menit berkemungkinan lebih tinggi mengalami diabetes tipe-2. Namun peneliti belum yakin apakah diabetes yang menyebabkan kebiasaan tersebut atau sebaliknya. 

Sumber : www.newselvi.com

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon

Note: Only a member of this blog may post a comment.