MUZAKIR MANAF
Nama Lengkap : Muzakir Manaf
Profesi : Ketua Umum Partai Aceh ke-1
Tempat Lahir : Seunudon, Aceh Utara, Aceh Utara,
Indonesia
Tanggal Lahir : 3 April 1964
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Istri : Marlina Usman
Muzakir Manaf |
Biografi Muzakir Manaf
Tgk. Muzakir Manaf merupakan tokoh pejuang GAM. Dia
pernah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka. Dia sekarang menjabat
sebagai Wakil Gubernur Aceh.
Namanya Muzakir Manaf, tapi orang Aceh biasa menyapa
lelaki ini dengan sebutan Mualem. Pada masa perang Aceh, gelar Mualem
disematkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu
kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Pada masa damai
sekarang, orang Aceh masih juga menyebut Muzakir Manaf sebagai Mualem. Tentu saja,
nuansanya tak lagi dikaitkan dengan soal militer, tapi sebagai sapaan
kehormatan, tak hanya bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tapi juga
oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya.
Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh
2012, Partai Aceh—sebagai partai terbesar di Aceh—mengusung Muzakir Manaf
sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan
Mentri Luar Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh.
Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikan
Abdullah Syafi'i yang wafat pada 22 Januari 2002.
Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki
ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan, dan kemudian
dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM
ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertamakali dibentuk pada 2005 hingga
sekarang, Mualem menjabat sebagai Ketua KPA. Sekaligus juga Ketua Umum Partai
Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.
Dalam orasi kampanyenya Muzakir manaf berjanji
apabila dia menang menjadi wakil gubernur Aceh Dia akan memberi uang 1 juta per
KK rakyat Aceh dan Muzakir Berjanji akan memberikan santunan anak Yatim Piatu
Korban Konflik sebesar 10 Juta setiap Bulannya .
Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia
politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya, Mualem dikenal
sebagai sosok yang tak banyak bicara. “Saya tidak ingin membuat masyarakat Aceh
bingung, jadi bicara yang pasti-pasti saja,” katanya pada suatu kesempatan.
Mualem lahir di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam
perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama
beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti
pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi
pengawal Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM
lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya
begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah
beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem
kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai. Tapi
perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus
dilakukan, lewat Partai Aceh. Mualem mengajak masyarakat untuk ikut
bersama-sama dalam barisan perjuangan tersebut. “Mari semua bersama kami,
Partai Aceh tak membeda-bedakan suku bangsa,” kata Muzakir Manaf.
Istrinya Mualem ini bernama Marlina binti Usman
biasa dipanggil Ana, kelahiran Simpang Rambong, Aceh Utara, 7 Agustus 1978.
Hasil dari perkawinanannya mereka dikaruniai momongan, yang pertama Banta
Syarif, kedua Sunil Iqbal, ketiga Laini
Nazila, dan yang terakhir Rosa. Mereka menikah pada tanggal 2 febuari 1999.
Tahun 2000 ketika pertama kali berjumpa dengan
Muzakir Manaf di rumahnya pada 8 Februari, lalu menikah pada usai magrib (10/2)
lewat tuan kadi, Tgk Imum Do, perempuan kuning langsat hidung mancung dan
berpenampilan sederhana ini, sudah siap menjadi istri TNA. Waktu itu Ana tak
tahu bila Muzakir seorang panglima GAM, namun dia tahu dirinya bakal tak
seleluasa istri orang lain yang tak terlibat TNA. Sebelumnya Ana pun tak pernah
tahu apa sebenarnya GAM atau TNA itu, apatah lagi ikut berjuang. Tetapi ia tahu
di Aceh ada GAM dan orang banyak bersimpati untuk keberadaan organisasi
tersebut. Dalam perjalanan waktu menjadi istri Muzakir lah, Ana mulai
“menghayati” kesehariannya yang tak setenang air telaga, tak sedamai berumah tangga
seperti dirasakan perempuan lain di desanya. Diam-diam ia merasa telah ikut
berjuang, walau tak memanggul senjata.
menjadi seorang istri pejuang. Memang tidak mudah
dijalani oleh wanita tamatan SMP Palda Krueng Geukueh Aceh Utara ini, Paling
tidak dia memperjuangkan untuk dirinya
sendiri, meskipun dia harus berpindah-pindah tempat atau harus lari saat
persembunyian telah diketahui. Setidak-tidaknyadia berjuang untuk menyelamatkan
anaknya, berpisah dari saudara, orangtua kandung, dan sanak keluarga lainnya.
Marlina binti Usman |
Terlebih ketika berkisah bagaimana ia sulit nyenyak
pada malam-malam Muzakir sedang bertempur, apalagi setiap suaminya bertempur
dan tidak mungkin kembali bermalam di rumah Ana harus “eksodus” sementara ke
rumah orang dekat, teman, atau kemana yang bisa dia pergi, sebab ibunda Ana pun
menganjurkan tak pulang ke rumah. Dia tetap berhati-hati dan waspada karenakan
tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Mualem pria yang kelahiran di
Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh
bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda
Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan
militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal
Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM
lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya
begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah
beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem
kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Singkat cerita kehidupan Ana menjalani hidup yang
sangat sulit baginya sebagai istri dari Mualem ini bagian dari anggota TNA atau
GAM, tetapi dia tidak pernah berputus asa dan tetap tegar dalam menghadapi
cobaan hidupnya.
Dimasa damai sekarang, dia (muzakir Manaf) menjabat
sebagai wakil Gubernur Aceh. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Aceh 2012, Partai Aceh sebagai partai terbesar di Aceh mengusung Muzakir Manaf sebagai
calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri
Luar.
Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon
Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM,
menggantikan Abdullah Syafie yang wafat pada 22 Januari 2002.
Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki
ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan. Kemudian
dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM
ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertama kali dibentuk pada 2005 hingga
sekarang, dia menjabat Ketua KPA.
Muzakir juga sekaligus menjabat Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007
hingga sekarang.
RIWAYAT PENDIDIKAN
- SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
- SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
- SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
- Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989
RIWAYAT ORGANISASI
- Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1986-2005)
- Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase (1998-2002)
- Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (1998-2002)
- Panglima Gerakan Aceh Merdeka (2002-2005)
- Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) (2005-sekarang)
- Ketua Umum Partai Aceh (PA) (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh (2013-sekarang)
RIWAYAT JABATAN
- Wakil Gubernur Aceh (2012-sekarang)