Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Thursday, October 6, 2016

15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Meninggalkan Sholat

15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Menunda Sholat - Menurut Istilah, Shalat merupakan sebuah ibadah yang terdiri dari beberapa perbuatan dan perkataan yang telah ditentukan aturannya yang dimulai dengan takhbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dalam arti lain shalat merupakan suatu hubungan antara hamba dengan Tuhannya, sebagaimana sabda Nabi SAW, yang artinya: “Sesungguhnya hamba, apabila ia berdiri untuk melaksanakan shalat, tidak lain ia berbisik pada Tuhannya. Maka hendaklah masing-masing di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berbisik”.

15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Meninggalkan Sholat
15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Meninggalkan Sholat


Shalat merupakan posisi penting dan srategis, karena shalat salah satu rukun islam yang menjadi pembatas apakah seseorang itu mukmin atau kafir. Nabi SAW bersabda, Perjanjian yang mengikat antara kami dan mereka adalah mendirikan shalat. Siapa yang meninggalkannya, maka sungguh dia telah kafir”.

Meskipun semua yang beragama islam tau bahwa shalat adalah perkara yang paling penting, namun realitanya ada orang yang biasa meninggalkan rukun islam yang satu ini. Ada yang hanya mengerjakan shalat jum’at saja , ataupun hanya shalat idul fitri atau idul adha sedangkan meninggalkan shalat fardhu lima waktu.

Memang kondisi ini sangat prihatin, dimana banyak yang Ber-KTP islam namun meninggalkan kewajibannya. Oleh karena itu dalam artikel ini kami akan membahas 15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Menunda Sholat.

Suatu ketika Fatimah Azzahra, putri tercinta Rasulullah SAW bertanya kepada beliau mengenai orang-orang yang suka berbuat lalai terhadap sholatnya. “Duhai ayahku, apakah yang akan terjadi kepada seorang lelaki atau wanita yang suka melalaikan sholat?” Rasulullah SAW menjawab, “Wahai putriku, sesungguhnya siapa saja yang suka melalaikan sholatnya baik lelaki maupun wanita, maka Allah SWT akan memberinya 15 bencana. Enam bencana akan ia dapatkan di dunia, tiga saat hari kematiaanya, tiga bencana di dalam kuburnya, dan tiga lainnya  di hari kiamat nanti saat ia keluar dari kuburnya.

15 Siksaan Bagi Orang yang Suka Meninggalkan Sholat 


Enam siksaan yang akan diterima di dunia:

Allah SWT akan menghapus cahaya orang shaleh dari wajahnya
Allah SWT akan mencabut keberkahan dari umurnya
Allah SWT akan menghilangkan keberkahan rezekinya
Doanya tidak akan pernah dikabulkan
Dia tidak akan mendapat bagian dari doa orang-orang shaleh
Seluruh amal baiknya tidak mendapat imbalan dari Allah SWT

Tiga siksaan yang akan diterima di hari kematiannya:

Mati dalam keadaan sangat terhina
Mati dalam keadaan kelaparan
Mati dalam kehausan, bahkan meskipun ia diberi minum dari air yang ada di dunia tidak akan mampu mengobati rasa hausnya.

Tiga siksaan yang diterima di dalam kubur:

Allah SWT akan mempersempit kuburnya
Allah S/WT akan memenuhi kuburnya dengan kegelapan
Allah SWT akan mengirimkan malaikat yang akan membuatnya sangat ketakutan di dalam kubur.

Tiga siksaan yang diterima saat hari kiamat ketika dibangkitkan dari kubur:

Mendapat hisab dengan hisab yang sangat sulit
Allah SWT akan memberikan perintah kepada malaikat untuk menyeret wajahnya sementara seluruh makhluk akan memandang kepadanya
Allah SWT tidak sudi melihatnya dan tidak akan mensucikannya.

Rasullah SAW bersabda bahwa, "Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba Allah pada hari kiamat nanti adalah sholatnya. Jika sholatnya baik maka beruntunglah ia. Sebaliknya, jika sholatnya rusak, maka sungguh kerugian besar menimpa dirinya." (HR Tirmidzi dan Abu Hurairah).



Monday, April 25, 2016

Inilah 7 golongan yang dilindungi oleh Allah SWT Dari Panas Matahari Yang Luar Biasa di Padang Mahsyar

Di hari akhir nanti, tepatnya pada saat kita semua dikumpulkan di padang Mahsyar, tidak ada lagi penolong bagi kita kecuali Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW. Kita semua tidak tahu bagaimana keadaan kita semua di sana nantinya, Dikatakan pula bahwa di padang Mahsyar jarak antara kita dengan matahari hanya “sejengkal”. Tidak bisa dibayangkan bukan, matahari yang sekarang berjarak ratusan juta kilometer saja kita sudah merasakan panas yang luar biasa, apalagi kalau sampai hanya satu jengkal, pasti luar biasa panasnya. Namun, sebagai seorang muslim kita jangan takut duluan terhadap hal itu, karena nantinya akan ada 7 golongan yang dilindungi oleh Allah SWT dari panas matahari yang luar biasa di Padang Mahsyar adalah golongan-golongan itu disebutkan di dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut :

Tolong Sebarkan !! Inilah 7 golongan yang dilindungi oleh Allah SWT Dari Panas Matahari Yang Luar Biasa di Padang Mahsyar
Padang Mahsyar

“Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata : (Aku takut kepada Allah), seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)

Dari hadits di atas, berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya :

    Pemimpin yang adil

Pemimpin atau khalifah adalah seseorang yang diberi amanah dan tanggung jawab untuk mengurusi umat atau rakyatnya. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena kita harus memperhatikan dengan benar syariat Islam yang berhubungan dengan kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang baik, bukan pemimpin yang zalim. Hal yang selalu dituntut dari seorang pemimpin adalah keadilan.

Bagaimana ia bisa berlaku adil terhadap kaum atau rakyatnya, sehingga semua rakyatnya dapat hidup dengan sejahtera, aman, dan tidak merasakan adanya ketidakadilan. Rasulullah SAW adalah seorang teladan yang sangat luar biasa sebagai khalifah, beliau dapat memimpin kaumnya dengan bijaksana dan penuh keadilan, itulah yang seharusnya di contoh oleh seorang pemimpin terutama di masa sekarang ini. Apabila seorang pemimpin dapat berlaku adil terhadap rakyatnya, maka Insya Allah, Allah akan memberikan naungan kepadanya di yaumul Akhir nanti.

    Pemuda Yang Senantiasa Beribadah Kepada Allah SWT

Masa muda adalah masa yang paling berpengaruh dalam kehidupan kita kedepannya. Pada masa ini kita sudah harus bersiap merancang masa depan kita. Masa ini adalah masa di mana seseorang biasanya masih labil namun di masa inilah kita memiliki energi dan stamina yang bisa dibilang sangat fit dan penuh. Namun sangat disayangkan, sekarang ini anak-anak muda banyak yang melupakan jati diri mereka sebagai seorang makhluk ciptaan Allah SWT yang lemah dan tidak berdaya apa-apa tanpa-Nya. Anak muda banyak menghabiskan waktu mereka hanya untuk hal-hal duniawi yang tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan hanya menimbulkan kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah SWT. Padahal, seharusnya di masa ini kita harus memaksimalkan diri kita untuk beribadah kepada Allah SWT dengan energi pemuda yang fit itu karena tidak ada yang tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah SWT. Pemuda seperti inilah yang akan mendapatkan naungan oleh Allah SWT.

    Seseorang Yang Hatinya Terpaut Dengan Masjid-masjid

Masjid adalah Baitullah atau rumah Allah. Masjid merupakan tempat beribadah yang seharusnya menjadi tempat favorit kita dibandingkan dengan tempat-tempat yang lain. Pada saat adzan berkumandang, hendaknya kita segera mengambil air wudhu dan pergi ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah karena banyak sekali hikmah di balik itu semua. Karena sesungguhnya shalat berjamaah di masjid merupakan sesuatu yang wajib bagi muslim laki-laki, sedangkan bagi muslim perempuan lebih utama shalat di rumah. Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa masjid adalah tempat ibadah yang hanya dijadikan tempat untuk shalat semata. Padahal masjid juga bisa dijadikan tempat yang lebih dari sekedar tempat ibadah. Ingat saja pada zaman Rasulullah SAW, masjid pada saat itu bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, tempat penyusunan strategi perang, sebagai tempat pengobatan, sebagai tempat tinggal dan bahkan sebagai penjara. Banyak sekali bukan manfaat dari masjid atau mushola. Oleh karena itu, hendaknya mulai sekarang kita membiasakan diri pergi ke masjid dan menjadikan masjid sebagai rumah kedua bagi kita, dengan begitu maka hati kita akan senantiasa merasa rindu dengan masjid-masjid.

    Dua Orang Yang Saling Mengasihi Karena Allah SWT

Dua orang yang saling mengasihi karena Allah juga merupakan salah satu golongan yang mendapat naungan dari Allah SWT. Mereka saling mengasihi bukan karena kelebihan yang mereka miliki, namun mereka saling mengasihi karena Allah SWT. Mereka bertemu dan berpisah karena Allah SWT. Namun, sekarang banyak sekali orang yang mengasihi orang lain bukan karena Allah SWT, namun karena kecantikan atau ketampanannya, karena hartanya, atau karena kedudukannya. Hal ini adalah hal yang tidak dibenarkan dalam Islam. Kasih yang hakiki di dalam Islam adalah mengasihi karena Allah SWT.

    Seorang Laki-laki Yang Menolak Ajakan Perempuan Untuk Berzina

Golongan yang satu ini mungkin adalah golongan yang paling langka dan jarang sekali di temukan, apalagi pada zaman sekarang ini. Bagaimana tidak, karena seorang wanita dapat membutakan mata hati seorang lelaki. Apabila ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan memiliki kedudukan, lalu ia mengajak seorang lelaki untuk melakukan perbuatan yang dimurkai Allah SWT tetapi sang lelaki menolak, dan ia mengatakan aku takut kepada Allah SWT, maka lelaki ini adalah salah seorang yang akan di berikan naungan oleh Allah SWT di padang Mahsyar. Kisah ini dapat kita pelajari dari kisah Nabi Yusuf AS.

    Seseorang Yang Bersedekah Secara Sembunyi-Sembunyi

Sedekah adalah amal yang sangat besar pahala dan manfaatnya. Allah SWT menjanjikan kepada kita semua bahwa apabila kita bersedekah satu kali, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali dari apa yang kita sedekahkan. Maka dari itu, orang yang bersedekah tidak akan jatuh miskin karena dengan bersedekah harta kita bukannya berkurang, namun justru terus bertambah. Namun, sedekah yang baik adalah diawali dengan niat yang baik pula, yaitu dengan mengharap ridho Allah, jangan dampai kita bersedekah hanya untuk dilihat oleh orang lain, dan memperlihatkan apa yang kita sedekahkan, karena hal itu sudah menyalahi syariat dan sedekahnya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sedekah yang paling baik adalah sedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai-sampai diisyaratkan hingga tangan kiri kita tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanan kita.

    Seseorang Yang Berdzikir Kepada Allah Hingga Menangis

Golongan terakhir yang akan mendapat naungan Allah SWT adalah orang yang senantiasa berdzikir menyebut namanya di kala sendiri hingga meneteskan air mata. Ia menyadari betul akan kebesaran Allah SWT dan mengingat dosa-dosa yang telah dilakukannya. Ia berdzikir dengan ikhlas dan penuh harap kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berdzikir mengingat Allah SWT dan menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan kepada Allah SWT.

Semoga kita salah satu dari sekian banyak orang yang mendapatkan naungan Allah SWT di padang masyar kelak.

Sunday, April 17, 2016

Ditanya Mengapa Umat Islam Mengelilingi Ka'bah, Ini Jawaban Dr Zakir Naik

Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah. Adakah alasan ilmiah dan logisnya?
“Aku ingin mengetahui tentang Ka’bah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Ka’bah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Ka’bah?”

Jawaban Dr Zakir Naik mengapa Muslim mengelilingi Kabah


Saudara ini bertanya dengan bagus.
Apa pentingnya Ka’bah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelili Ka’bah?

Ditanya Mengapa Umat Islam Mengelilingi Ka'bah, Ini Jawaban Dr Zakir Naik
Ditanya Mengapa Umat Islam Mengelilingi Ka'bah, Ini Jawaban Dr Zakir Naik
 
Banyak non muslim beranggapan bahwa umat Islam menyembah Ka’bah. Saya akan memberikan jawaban saya dan nanti saya akan memberikan jawaban secara ilmiah.

Saya akan satukan bersama. Menjawabmu dan menjawab non muslim lainnya atas kesalahpahaman ini.

Ka’bah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:
وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Ka’bah” (QS. Al Baqarah: 144)

Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Ka’bah hanya sebagai arah. Sebagai contoh, misalnya sekarang kita sembahyang, beberapa
menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti? Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah: Ka’bah.
Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Ka’bah.

Dan ketika peta geografi dunia pertama kali adalah muslim yang membuat itu pertama kali. Adalah Al Idrisi pada tahun 1154 yang membuat peta dunia, bahkan muslim yang membuat peta dunia itu. kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Ka’bah berada di tengah-tengah.
Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Ka’bah masih tetap berada di tengah-tengah.

Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Ka’bah dan Ka’bah adalah kiblat.

Sekarang, ketika kamu pergi umrah, ketika pergi haji, kita melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah. Kita berjalan mengelilingi ka’bah. Kenapa kami berjalan mengelilingi Ka’bah? Pada dasarnya adalah karena Tuhan Pencipta. Dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan itu.

Kamu bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Quran dan hadits. Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah. Kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah. Jika kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Dan pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah, “Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.” Jadi tidak ada muslim yang menyembah Ka’bah.
Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang melantunkan adzan di atas Ka’bah. Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya.
Jadi Ka’bah adalah kiblat, hanya arah. Bukan disembah.

Sumber : Bersamadakwah.net

Tuesday, March 22, 2016

Kisah Menyedihkan Berumah Tangga

JurnalRakyat - Berikut kisah atau cerita sedih yang dapat memotivasi Anda dalam menjalani kehidupan berumah tangga, Kisah mengharukan atau kisah sedih ini tentang perjalanan cinta seorang istri yang tak pernah mencintai suaminya selama 10 tahun perjalanan pernikahannya hingga sang Suami meninggal dunia, dan akhirnya ia menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang diberikan sang suami untuknya selama ini, dulu ia menghabiskan sepuluh tahun untuk membenci suaminya, tetapi setelah Suaminya tiada Ia menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupnya untuk mencintai sang Suami.
 
Kisah Menyedihkan Berumah Tangga
Ilustrasi. (muslim365.com)
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.
Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami.

Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya.

Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus.

Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.
Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.

Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.
Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak,

ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang.
maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri.
Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi.
Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya.
Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja.
Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti.
Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi.
Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja.
Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini.
Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini.
Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku.
Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu.
Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku.
Jagalah Ibu dan Farah.
Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. O
ke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Monday, March 21, 2016

Inilah Tanda Kiamat Besar Menurut Al- Quran dan Hadits

JurnalRakyat - Bumi yang kita huni ini,Bumi yang kita pijak ini.Bumi yang kita indah ini,Bumi yang selalu menemani manusia ini, Ternyata benar-benar sudah Tua.Ternyata sudah mendekati ajalnya,Ternyata sudah dekat pada akhir ceritanya,Ternyata sudah semakin dekat dengan Hari akhir yaitu Hari Kiamat.
 
Inilah Tanda Kiamat Besar Menurt Al- Quran dan Hadits
Ilustrasi Kiamat
Hari kiamat tak ada yang tahu kapan akan terjadinya,namun yang jelas pada hari jum'at terjadi kiamat.dan tak ada satu orang punyang tahu hari jum'at yangmana kiamat akan terjadi,Manusia hanya tahu tanda-tanda atau ciri-ciri kiamat sudah dekat menurut hadist Rasul saw dan Firman Allah swt

Menurut para ulama besar dalam Al-Qu'an dan hadist Rasul Tahapan-tahapan proses mendekatinya Kiamat besar (yaumal kiyamah) ada beberapa tahapan :
1. Kemunculan Imam Mahdi
2. Kemunculan Dajjal
3. Turunnya Nabi Isa as.
4. Kemunculan ya'juj dan ma'juj
5. Terbitnya matahari dari barat ke timur
6. Pintu pengampun akan ditutup
7. Dab'bat al-Ard aka keluardari tanah dan akan menandai muslim yang sesungguhnya
8. Kabut selama 40 hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda-tanda kiamat lainnya
9. Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
10. Pemusnahan atau runtuhnya Kiblat muslim yaitu Ka'bah
11.Tulisan isi Al-Qur'an akan lenyap
12. Tiupan sangkala yang pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa kaget yang sangat dan ketakutan yang membuat perasaan putus asa
13. Tiupan sangkala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup dan mati
14. Dan tiupan sangkala yang ketiga yang membuat setiap makhluk bangkit kembali hidup

Saya membuat postingan seperti ini bukan hanya untuk menasehati akan menggurui namun saya ingat akan hadist Nabi Mumahammad saw yang telah bersabda : " Barangsiapa yang mengingatkan ini kepada orang lain, akan Aku buatkan tempat di surga baginya pada hari pengadilan kelak (Yaumal Hisab)."
Allah berbifman : "Jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganku, maka Aku berikan, tapi Akuakan menjauhkan kalian dari surgaku.

dan Makna dari ayat itu"Orang mengejar duniawi saja daripada akhirat yaitu maksudnya Dajjal bermata satu. Ingatlah dunia kita bisa lakukan asal jangan lupa akhirat, ingatlah mati sebelum kau menyesal diyaumal kiyamah. karena sebaik-baiknya penasehat yang tajam dan tegas tiadalain melainkan MATI.

Ingatlah selalu untuk melaksanakan shalat lima waktu dengan memakai ilmunya, karena shalat tanpa ilmu bagai pohon tanpa akar yang tiada buah-buahan dan dedaunan.Yakni hanya sebuah batang yang keringtegak ditengah padang pasir.

Subhanallah !! Inilah Manfaat Yang Luar Biasa Bagi Wanita Hamil Yang Rajin Qiyamul Lail

JurnalRakyat  - Dari Jabir ra, ia berkata , Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :“ Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan itu setiap malam “.

 Inilah Manfaat Yang Luar Biasa Bagi Wanita Hamil Yang Rajin Qiyamul Lail
Wanita Shalat Malam
Shalat malam merupakan sarana berkomunikasi seorang muslim dengan Rabbnya, merasa lezat dikala munajat dengan penciptanya, ia berdoa, beristighfar, bertasbih, dan memujinya. Akhirnya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mempermudah semua aspek kehidupan hambanya, baik pribadi, keluarga, masyarakat, maupun negara. Begitu pula aspek dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Dia akan dekat dengan rabbnya, diampini dosanya, dihormati sesama dan menjadi penghuni surga yang disediakan untuknya.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan Abu Umamah ra bahwa Rasulullah bersabda :
“ Hendaklah kalian mengerjakan qiyamul lail, karena qiyamul lail adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sebab qiyamul lail mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan-kesalahan,dan mengusir penyakit dari tubuh “.

Dalam sabda beliau, Rasulullah saw bersabda :
“ Shalat paling utama setelah shalat wajib ialah qiyamul lail “.

Oleh karena itu, seorang wanita yang sedang hamil juga dianjurkan untuk senantiasa melakukan qiyamul lail karena akan sangat berdampak positif bagi dirinya sendiri dan juga janin yang dikandungnya. Seorang anak akan mewarisi kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya terutama ibu. Alangkah baiknya ketika seorang ibu mewariskan kebiasaan yang baik kepada anak-anaknya sehingga mereka akan tumbuh menjadi seorang anak yang sholeh dan sholehah, senantiasa dalam ketaatan kepada Allah swt. 

|| |Sumber : reportaseterkini.net

Sunday, March 13, 2016

Niat Wudhu dan Cara Mengerjakan Wudhu

TribunRakyat - Orang yang hendak mengerjakan shalat wajib berwudhu terlebih dahulu, karena wudhu merupakan syarat sahnya shalat. Sebelum berwudhu kita harus membersihkan dahulu najis- najis yang ada pada badan , kalau memang ada najis. 

Niat Wudhu dan Cara Mengerjakan Wudhu
Niat Wudhu dan Cara Mengerjakan Wudhu

Cara Mengerjakan Wudhu ialah : 


1. Membaca '' BISMILLAAHIR_RAHMAANIR_RAHIIM'', sambil mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan dengan bersih.
2. Selesai membersihkan tangan terus berkumur - kumur tiga kali , sambil membersihkan gigi.
3. Selesai Berkumur terus mencuci lubang hidung tiga kali .
4. Selesai mencuci lubang hidung terus mencuci muka tiga kali , mulai dari tempat tumbulnya rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan ke telinga kiri , sambil niat wudhu sebagai berikut :
'' Nawaitul-wudhuu'a Liraf'il-hadatsil - ashghari fardhal Lillaahi ta'aalaa''
Artinya "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil , fardhu karena Allah Ta'ala''
5. Selesai Membasuh muka ( Mencuci muka), Lalu membasuh (Mencuci) kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali.
6. Selesai Mencuci kedua belah tangan , terus mengusap sebagian rambut kepala tiga kali.
7. Selesai mengusap sebagian rambut kepala, terus mengusap kedua belah telinga tiga kali.
8. Dan yang terakhir membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali.