NAMA LENGKAP : 'Umar bin al-Khattab
GELAR : al-Faruq (Pemisah antara yang benar
dan batil) - Amir al-Mu`miniin (Pemimpin Orang-Orang Beriman)
LAHIR : c.586-590 , Mekkah, Jazirah Arab
MENINGGAL : 7 November 644, Madinah, Jazirah Arab
DIMAKAMKAN : Sebelah kiri makam Nabi Muhammad,
Al-Masjid al-Nabawi, Madinah
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau
lebih dikenal dengan Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi
Muhammad SAW yang juga merupakan khalifah kedua islam pada periode 634 – 644 M.
Beliau adalah satu di antara empat orang khilfah yang digolongkan sebagai
khalifah yang diberi petunjuk atau yang disebut sebagai Khulafaur Rasyidin.
Umar bin Khattab lahir di Kota Mekkah dari suku Bani
Adi , adalah salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat
itu. Ayahnya Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisy dan Ibunya Hantamah binti
Hasyim berasal dari marga Bani Makhzum. Nabi Muhammad memberi gelar kepada Umar
Bin Khattab sebagai Al-faruq, yaitu orang yang bisa memisahkan antara kebenaran
dan kebatilan.
Pada saat sebelum memeluk agama islam , umar adalah
orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah, Ia juga
menjalankan tradisi yang dijalankan oleh kaum jahiliyah Mekkah pada saat itu ,
yaitu mengubur putrinya hidup – hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat
Mekkah yang masih barbar. Namun pada saat setelah memeluk islam di bawah Nabi
Muhammad SAW, umar dikabarkan sangat menyesali perbuatannya dan menyadari
kedobohannya saat itu, sebelum masuk islam umar juga dikenal sebagai seorang yang
suka minum anggur dan merupakan peminum berat. Namun setelah menjadi muslim ,
ia tidak lagi menyentuh minuman beralkohol.
Dahulu umar merupakan orang yang menentang keras
ajaran islam yang dibawah oleh Rasulullah SAW, kaum Muslim saat itu mengakui
bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan
Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli
strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan
yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling
sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW.
Awal Memeluk Islam
Umar pernah memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi
Muhammad SAW, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang
pengikut Nabi Muhammad SAW bernama Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya
kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar
terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya,
diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur'an surat
Thoha ayat 1-8, ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya.
Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya
ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat,
diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa
waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal ini
membuat masyarakat Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras
menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi Muhammad SAW
kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan
dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para
petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Kehidupan di Madinah
Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama Nabi Muhammad
SAW dan pemeluk Islam lain berhijrah ke Madinah. Beliau juga telah mengikuti
perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Ia disegani oleh kaum
Muslim karena reputasinya sebelum dan setelah masuk islam yang terkenal. Beliau
juga merupakan orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad SAW dan ajaran
Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang
kawan-kawan lamanya yang dulu bersama menyiksa para pengikutnya Nabi Muhammad
SAW.
Menjadi khalifah
Sebelum menjadi khalifa, umar merupakan penasehat
Abu Bakar yang saat itu menjabat sebagai khalifah. Beliau ditunjuk menggantikan
Abu Bakar setelah wafatnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk
menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam.
Masa pemerintahannya, kekuasaan Islam tumbuh dan berkembang
dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari
tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid)
serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari
kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia
dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah
pimpinan Umar. Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal
penaklukan ini
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif
dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem
administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan
diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia
memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan
Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam.
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana,
alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia
tetap hidup sangat sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat
kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya
mulai dihitung saat peristiwa hijrah.
Wafatnya
Umar bin Khattab wafat kaerna dibunuh oleh Abu
Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat
Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan
Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz)
terhadap Umar karena sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan
negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah
23 H/644 M. Setelah belia wafat, jabatan khalifah kemudian diteruskan ole salah
satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Usman bin Affan.
Wasiat
Wasiat yang ditinggalkan umar semasa hidupnya :
1. Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan
engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak
darinya.
2.Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah
perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain
perut.
3.Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah
Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan
lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
4.Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka
tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti
engkau terpuji.
5.Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka
bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan
menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
6.Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah
akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.