Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar danSistem Nilai Tukar
Definisi Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan harga suatu mata uang terhadap
mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang
lainnya (Salvatore 1997:9). Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut
apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut
depresiasi atas mata uang asing.
Kurs Dolar Hari Ini |
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.Faktor –
faktor tersebut adalah :
a. Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional
baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta
asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar
negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing.
Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi
yang cukup tinggi maka harga barang Amerika
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis
permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap
harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan
melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan
meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.
c. Suku bunga relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam
negeri menjadi lebih menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar
negeri. Terjadinya penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata
uang yang semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di
dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam
atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan
terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
d. Kontrol pemerintah
Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan
pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal
termasuk :
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar
valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar
negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan
menjual dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di
pasar uang adalah :
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar
uang domestik yang bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di
dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti
inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta
asing adalah ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar
keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang
memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya
inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena
memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan
menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
Kemudian menurut Madura (2003:111-123), untuk
menentukan perubahan nilai tukar antar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terjadi di negara yang bersangkutan yaitu selisih tingkat
inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan GDP,
intervensi pemerintah di pasar valuta asing dan expectations (perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan
datang).
Sistem-Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah,
ada beberapa jenis, antara lain :
a. Fixed exchange rate system
Sistem nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh
pemerintah atau berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai
tukar berubah terlalu besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk
memeliharanya dalam batas-batas yang dikehendaki.
b. Freely floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan
pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
c. Managed floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system
dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system,
yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang
tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya
dengan free floating, managed float masih lebih fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut
Krugman dan Obstfeld (2000:485), managed floating exchange rate system adalah
sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud
untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.
d. Pegged exchange rate system
Sistem nilai tukar dimana nilai tukar mata uang
domestik dipatok secara tetap terhadap mata uang asing.